EMPIRIS.
CARA REMEDIASI LAHAN.
Dalam buku Dunia Organik mengatakan ;
” Jika proses pertanian dalam luasan sama tapi dari waktu ke waktu mengalami penurunan jumlah produksi (produktivitas) nya apalagi justru melahirkan banyak ancaman hama penyakit, sesungguhnya itulah contoh konkrit bertani yang gagal fatal “.
Mungkin pesan di atas ada benarnya kenapa beberapa komoditas kita banyak yang mengalami penurunan jumlah produktivitasnya, misal saja tebu, teh, kopi, lada, karet dan lainnya. Dampkanya laba petani menurun. Itu pertanda lahan tersebut sudah endemis hama penyakit dan kesuburan tanah menurun. Artinya lahan tersebut harus diremediasi.
Remediasi arti gramatikalnya adalah proses pengembalian kesehatan dan kesuburan lahan. Indikator kesehatan lahan bukan area endemis terhadap hama penyakit tanaman yang kita budidayakan. Indikator kesuburan lahan kadar C Organik minimal 4%, pH antara 6 sd 7, multistrain mikroba non patogen berkoloni tinggi, flora fauna berbiak membantu peran petani misal cacing dan belut. Unsur hara tersedia lengkap makro mikro sebanyak minimal 12 unsur.
Sekitar 9 tahun silam, saya cetak sawah pada lahan sangat tandus luas 21 ha di Jonggol Bogor, kiat saya sebagai berikut, pH saya netralkan dengan pemberian kapur pertanian sekitar 1 ton/ha, pupuk organik saya tabur 3 ton/ha, pupuk hayati yang mengandung strain Lactobacillus, Bacillus, Pseudomonas, Azospirilum, Trichoderma dan Azotobacter. Semua koloninya berpangkat minimal 7, saya semprot 20 litr/ha. Lalu saya olah lahan agar honogen mutunya, 2 minggu berikutnya baru tamam. Padinya naik hampir 2x lipat produktivitasnya.
Dua tahun lalu, di pangkal buah naga dan jeruk dekopon, saya timbun 15 kg pupuk organik, saya tabur 2 kg kapur dolomit, saya semprot pupuk hayati kompososi seperti di atas. Tiga hari lalu saya cek di sawah, tanaman jauh lebih sehat dan nampak vigor serta daun maupun buahnya nampak jauh lebih jumbo. Menyenangkan sekali. Dampak lanjutan tak perlu memakai banyak pupuk kimia dan pestisida kimia. Akhirnya laba juga terlihat lebih besar.
Cara sederhana ini bisa dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja, karena saya amati pupuk organik subsidi banyak mrnumpuk di toko – toko pertanian dan pupuk kandang maupun limbah organik banyak depositnya di mana – mana. Proses remediasi ini sangat – sangat penting jika kita mau konsisten bertani yang sehat berkelanjutan bahkan hasilnya bukan makin menurun, justru akan naik tajam.
Selamat mencoba..
Salam Inovatif 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani