PUTUSNYA URAT MALU DEMI MAJU.
Oleh Wayan Supadno.
Dalam buku kisah nyata para insan sukses menceritakan satu persatu 50 orang tokoh yang sukses membuat perubahan secara nyata pada dirinya, masyarakatnya bahkan dunia hingga bagai jadi legenda. Namanya terkenang sepanjang kehidupan jaman sekalipun yang bersangkutan sudah tiada. Bagai menjabarkan makna dari peribahasa macan mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama.
Dalam buku tersebut juga mengurai prosesnya dari awal hingga akhir, karena buku tersebut merupakan hasil penelitian dan kajian sosial oleh pakar pada bidangnya. Prosesnya dari fase tiada jadi ada, dari kecil hingga besar dan sekaligus tumbuh kembang manfaatnya. Saya suka sekali menyimaknya karena itulah riil ilmu hikmah kisah nyata, edukatif. Banyak kiat yang awalnya banyak pihak belum tahu lalu jadi tahu. Inspiratif sifatnya.
Bagi yang membiasakan diri membekali dirinya dengan perasaan ” iri dengki srei sarwo waton suloyo ” pastilah panas. Tapi bagi pihak yang slalu ingin maju karena bersatu slalu melihat positif dan energinya diberdayakan untuk positif pula. Berbanding terbalik dengan yang di atas, yang jadinya kerdil karena mentalitas dirinya, bagai mengaku harimau tapi suaranya kucing meong – meong saja dan sikap geraknya juga begitu pas seperti kucing. Bukan mengaung, yang pantas dijuluki si Raja Hutan. Hehe.
Begitu juga para tokoh tersebut yang jadi obyek pada buku, pendek kata dalam pengantar tersebut diuraikan betapa kadang harus memutus urat takut dan urat malu demi kemajuan. Jika itu tidak diputus maka sesungguhnya itulah riil penghalang kemajuanmya. Begitu juga urat berpikir negatif, juga wajib diputus agar tersisa hanya yang positif, lalu mengalirkan energi positif yang bermnafaat nyata buat sekitarnya.
Contoh sederhana, yang paling populer saat ini ;
- Ibu Susi Pudjiastuti, saat ini bagai legendaris, dulu prosesnya memutus urat takut berjualan ikan di malam hari seorang wanita dengan truk karena tidak lazim bagi masyarakat. Karena memutus urat malu diejek akibat tidak sekolah formal yang tinggi amat. Berani beda. Mendidik publik dengan keteladanan perubahan. Dari nol hingga puncaknya.
- Bp Bob Sadino (Alhm) juga bagai legendaris, sudah meninggalpum tapi nama harumnya masih hidup entah hingga kapan. Awalnya juga memutus urat malu , diejek karena hanya jualan telur tapi mau bersuara mengajak masyarakat untuk berubah. Berani beda. Mendidik publik dengan keteladanan perubahan. Dari nol hingga puncaknya.
Tentu masih banyak lagi kisah nyata inspiraif yang berangkat dari memutus urat takut, urat malu dan urat negatif. Agar tercipta energi positifnya, agar bernuansa ada manfaatnya, hakekat hidup agar sebanyak memberi manfaat. Jika dituruti nafsu berpikir negatif, maka jadinya melihat batu keraspun akan berpikir cocok dibuat melempar kepala orang lain hingg bisa benjol, bukan lagi baunya cocok buat pondasi rumah maupun jalan.
Semoga bermanfaat..
Salam Sinergitas 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani.