Wayan Supadno.
Jika kita mengamati ada jalan aspal rusak parah di suatu daerah atau desa, kadang masyarakat protes demontrasi dengan cara menanam pohon pisang pada lubang – lubang di jalan tersebut, pohon pisangpun tidak mudah layu bahkan justru kadang hidup. Ini sesunggguhnya karena bonggol pisang media biak beberapa strain mikroba dan penghasil fitohormon di antaranya auksin dan sitokinin, yang sangat penting perannya merangsang perbanyakan akar maupun pucuk tunas, sekalipus merangsang besar dengan proses pembelahan sel secara kuadran (sitokinesis poliploidi).
Begitu juga jika kita mau lebih peduli plus terhadap kejadian alam nyata, setiap kali ada tanaman keras misal ; pete, sengon, jati, manggis dan lainnya. Yang hidupnya diantara rumpun pohon pisang hampir selalu jauh lebih cepat percepatan tumbuh besarnya. Karena pohon pisang juga berperan sebagai pelembab tanah sebagai media tanam, pohon pisang sebagai pemasok (supplier) air secara rutin pasti dan terukur. Bonggol pisang yang mati pasca produksi juga jadi pupuk sangat bagus karena tinggi kadar c organiknya dan banyak multi strain mikroba.
Dua kisah di atas meninggalkan ilmu hikmah luar biasa bagi kita jika kita mau memberdayakan secara intensif untuk kepentingan agribisnis, yang idealnya salah satunya membutuhkan percepatan kembalinya modal investasi (ROI). Itu akan bisa cepat diraih jika tanaman kita sehat dan jauh lebih cepat besar dibanding lazimnya tanaman lainnya secara umum. Inilah sesungguhnya, cara sederhana inovatif membumi di lapangan, berbuat beda untuk hasil beda pula.
Berangkat dari model di atas lalu saya uji dengan sengaja menanam alpukat, pete, manggis dan durian di kebun percobaan saya di Pangkalanbun Kalteng. Setelah saya evaluasi ternyata sangat jauh beda dibanding kontrol tanpa pohon pisang di sampingnya. Lalu semua tanaman durian, alpukat, jeruk dekopon, kelapa genjah salak maupun genjah entog saya perlakukan sama intensif dan massal dengan menanam pisang di sampingnya jarak 0, 5 meter.
Dampaknya luar biasa cepat besarnya. Tentu terkendali hingga tidak mengganggu tanaman utamanya. Manfaatnya saja yang diambil, saat mengganggu dipotong akan trubus anakan banyak lagi. Pohon keras dapat air rutin dari pisang, kita tahu daun pisang lebar dan berpelepah sehingga punya potensi besar sebagai penangkap air hujan dan sekaligus menyimpannya. Bonggol pisang kaya beberapa strain mikroba penambat N di antaranya Azospirilum, Azotobacter dan Bacillus. Sangat dibutuhkan pada fase vegetatif tanaman keras.
Simak Videonya berikut ini
Semoga bermanfaat dan selamat mencoba..
Salam Inovatif 🇮🇩
Wayan Supadno Pak Tani