kegiatan pak wayan supadno pak tani di ITS

Saya Bangga ITS, Saatnya Masyarakan Mengadopsi Inovasi Oleh Pak Wayan Supadno

Semalam hati saya bahagia dan bangga sekali, karena semua pejabat teras termasuk Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Bp Prof. Dr. Ir. Moch. Ashari memanggil saya dengan sebutan ” Pak Tani “. Karena Kampus ITS mengadakan acara di salah satu hotel di Jakarta, misinya sosialisasi prodi kerja sama internasional, penjaringan mitra hilirisasi inovasi ke perusahaan – perusahaan dan lainnya. Dihadiri oleh sekitar 200 undangan dengan dominan pimpinan perusahaan. Bagus sekali dan luar biasa. Salut dan selamat buat ITS Surabaya.

Perasaan saya dipanggil ” Pak Tani ” itu sama persis rasa bahagianya dengan saat saya jadi narasumber seminar yang pesertanya para petani lalu mereka memanggil saya ” Pak Tentara “. Begitu juga saat saya jadi narasumber seminar di Kampus Mewah pesertanya para orang keluarga kaya raya tapi memanggil saya ” Anak Transmigran “. Karena faktual. Soal rasa atas kejujuran. Panggilan ke saya ; Pak Tani, Pak Tentara dan Anak Transmigran bagi saya pribadi adalah kehormatan dan membanggakan.

Bp Rektor ITS juga melaporkan perkembangan ITS terkini bahwa animo minat masyarakat kuliah memilih di ITS makin banyak lagi, jumlah prodi makin bertambah dan sekaligus kerja sama dengan kampus – kampus ternama di atas bumi ini, juara dunia berulang kali lomba tingkat dunia dalam bidang mobil hemat energi, kemaritiman, robotika, ICT dan lainnya. Yang saya terkecoh juga ternyata mahasiswa ITS 40% wanita, padahal anggapan saya selama inipun 99% pria. Jadi tidak gersang. Hehe.

Besar harapan saya selaku Petani, ITS bisa lebih hadir lagi di tengah masyarakat utamanya masyarakat pertanian baik pada ruas hulu maupun hilir, mulai pra tanam hingga produk turunannya pasca panen karena sentuhan inovasi ITS. Menjadikan terang benderang mencerahkan dengan penuh harapan. Solutif kongkrit atas ragam masalah yang dihadapi petani agar petani makin mampu berkompetisi lagi di era globalisasi saat ini.

Yang pada akhirnya kehadiran ITS mampu menekan harga pokok produksi (HPP), lalu laba meningkat, kesejahteraan dan pemerataan meningkat, kemiskinan dan pengangguran terkurangi drastis dan rasio gini (kesenjangan sosial) terkurangi nyata bisa dirasakan masyarakat. Semua di atas bisa nyata jika inovasi membumi, berkat termotivasi dan berkat Kampus ITS jadi kampusnya masyarakat luas termasuk masyarakat jelata di antaranya para petani maupun agropreneurnya.

Terima kasih kepada Keluarga Besar ITS Surabaya.
Salut, turut bangga dan selamat atas ragam prestasi emasnya.

Cibubur, 5/7/2019
Salam Inovasi 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tan

Leave a Reply

Your email address will not be published.